Sang manajer legendaris telah mengambil keputusan. Lawatan ke West Bromwich Albion pada pekan pamungkas Liga Primer Inggris 2012/13, 19 Mei nanti, tak hanya akan menjadi laga ke-1.500, tapi juga yang terakhir bagi Sir Alex Ferguson sebagai arsitek Manchester United sebelum beralih menjadi direktur dan duta besar klub.
Mancunian atau bukan, dan suka atau tidak, rasanya semua setuju menyebut kakek 71 tahun asal Skotlandia itu sebagai manajer terbaik di persepakbolaan Inggris, dan salah satu yang terhebat sepanjang sejarah olahraga terpopuler di muka bumi ini.
Datang ke Old Trafford pada 6 November 1986, Ferguson tak sekadar membangun tim, tapi sebuah dinasti keemasan untuk Sang Iblis Merah.
Kesabaran dewan direksi yang harus menanti tiga setengah tahun (mereka tak goyah walau sempat terbentang banner kekecewaan fans di Old Trafford bertuliskan "Three years of excuses and it's still crap... ta-ra Fergie") untuk hadirnya trofi pertama, Piala FA 1990, berujung indah. Itu ternyata cuma awal dari hegemoni United di bawah kepemimpinan sang Glaswegian gaffer, yang selanjutnya mempersembahkan 37 silverware tambahan, termasuk dua titel Liga Champions.
Dominasi Ferguson bersama Manchester Merah nyata terlihat setelah terbentuknya Premier League, yang menggantikan Football League First Division sebagai kasta teratas Inggris, pada 1992/13. Sepanjang 21 tahun pergelarannya, hanya di delapan kesempatan United harus merelakan gelar EPL disambar klub lain. 13 edisi lainnya, termasuk musim ini, berakhir dengan anak-anak asuh Sir Alex bertengger di puncak.
Pencapaian fantastis yang mengantar The Red Devils (kini mengumpulkan 20 trofi) mendepak Liverpool (18) sebagai kolektor gelar Liga Inggris terbanyak. The Reds sendiri belum pernah menjuarai liga di era EPL.
Yang mencengangkan, United pimpinan Fergie bahkan tak sekali pun finis di luar zona tiga besar sepanjang sejarah Premier League! Raihan terburuk peringkat ketiga itu pun hanya terjadi di dua musim saja (2003/04 dan 2004/05). Sementara posisi liga terendah yang dicatat sang bos di era First Division adalah urutan ke-13 pada 1989/90.
Selama bertugas di Teater Impian, pria yang gemar sekali mengunyah permen karet saat timnya bertanding ini hanya lima kali mencicipi pahitnya mengakhiri musim tanpa raihan silverware, yaitu pada tiga musim pertamanya, kemudian pada 2001/02 dan 2004/05.
Karenanya, tidaklah berlebihan jika United mendirikan sebuah patung diri Ferguson di luar Old Trafford, dan mengabadikan namanya sebagai tribun utara stadion.
Menukangi United lebih dari dua setengah dasawarsa, Sir Alex pasti akan kangen masa-masa memberikan instruksi langsung dari tepi lapangan, tapi kerinduan masyarakat sepakbola pada sosoknya tak akan kalah besar setelah ia resmi meletakkan jabatannya nanti. Seraya mengucapkan selamat jalan, mari kita simak kembali torehan sang manajer legendaris ini bersama Iblis Merah dari 1986 hingga 2013.
PRESTASI SIR ALEX FERGUSON
DENGAN MAN. UNITED |
Musim |
Posisi Liga |
Piala FA |
Piala Liga |
Eropa |
Lainnya |
1986/87 | 11 | Babak IV | Babak III | ||
1987/88 | 2 | Babak V | Babak V | ||
1988/89 | 11 | Babak VI | Babak III | ||
1989/90 | 13 | Juara | Babak III | ||
1990/91 | 6 | Babak V | Final | Juara Piala Winners | Juara Charity Shield |
1991/92 | 2 | Babak IV | Juara | Babak II Piala Winners Juara Piala Super |
|
1992/93 | 1 | Babak V | Babak III | Piala UEFA Babak I | |
1993/94 | 1 | Juara | Final | Liga Champions Babak II | Juara Charity Shield |
1994/95 | 2 | Final | Babak III | Fase Grup Liga Champions | Juara Charity Shield |
1995/96 | 1 | Juara | Babak II | Piala UEFA Babak I | |
1996/97 | 1 | Babak IV | Babak IV | Semi-final Liga Champions | Juara Charity Shield |
1997/98 | 2 | Babak V | Babak III | Perempat-final Liga Champions | Juara Charity Shield |
1998/99 | 1 | Juara | Babak V | Juara Liga Champions | Kalah Charity Shield |
1999/00 | 1 | Tak berpartisipasi | Babak III | Perempat-final Liga Champions Kalah Piala Super |
Juara Piala Interkontinental Fase grup Piala Dunia Klub Kalah Charity Shield |
2000/01 | 1 | Babak IV | Babak IV | Perempat-final Liga Champions | Kalah Charity Shield |
2001/02 | 3 | Babak IV | Babak III | Semi-final Liga Champions | Kalah Charity Shield |
2002/03 | 1 | Babak V | Final | Perempat-final Liga Champions | |
2003/04 | 3 | Juara | Babak IV | 16 besar Liga Champions | Juara Charity Shield |
2004/05 | 3 | Final | Semi-final | 16 besar Liga Champions | Kalah Charity Shield |
2005/06 | 2 | Babak V | Juara | Fase grup Liga Champions | |
2006/07 | 1 | Final | Babak IV | Semi-final Liga Champions | |
2007/08 | 1 | Babak VI | Babak III | Juara Liga Champions | Kalah Charity Shield |
2008/09 | 1 | Semi-final | Juara | Final Liga Champions Kalah Piala Super |
Juara Piala Dunia Klub Juara Charity Shield |
2009/10 | 2 | Babak III | Juara | Perempat-final Liga Champions | Kalah Charity Shield |
20010/11 | 1 | Semi-final | Babak V | Final Liga Champions | Juara Charity Shield |
2011/12 | 2 | Babak IV | Babak V | Fase grup Liga Champions 16 besar Liga Europa |
Juara Charity Shield |
2012/13 | 1 | Perempat-final | Babak IV | 16 besar Liga Champions | |
Total | 13 Gelar Liga | 5 Piala FA | 4 Piala Liga | 2 Liga Champions 1 Piala Winners 1 Piala Super |
1 Piala Interkontinental 1 Piala Dunia Klub 10 Charity Shield |