NAMA : RAFEL ILHAM
NPM : 39110700
KELAS : 3DB22
DOSEN : ROOSHWAN BUDHI UTOMO
MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI AKUNTASI
Pengambilan keputusan
Pengambilan keputusan dapat
dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada
pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia.
Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final . Keluarannya bisa
berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.
Yang dimaksud dengan keputusan (decision)
adalah berarti pilihan (choice), yaitu pilihan dari dua atau lebih kemungkinan.
Walaupun keputusan biasa dikatakan sama dengan pilihan, ada perbedaan penting
diantara keduanya. Mc Kenzei melihat bahwa keputusan adalah pilihan nyata
karena pilihan diartikan sebagai pilihan tentang tujuan termasuk pilihan
tentang cara untuk mencapai tujuan itu, apakah pada tingkat perorangan atau
kolektif. Mc Grew dan Wilson lebih melihat pada kaitannya dengan proses, yaitu
bahwa suatu keputusan ialah akhir dari suatu proses yang lebih dinamis, yang
diberi label pengambilan keputusan. Dipandang sebagai proses karena terdiri
atas satu seri aktifitas yang berkaitan dan tidak hanya dianggap sebagai
tindakan bijaksana.
Pengertian Pengambilan Keputusan dikemukakan oleh,
Ralp C. Davis;
Mary Follet;
James A.F. Stoner.
Keputusan dapat dijelaskan
sebagai hasil pemecahan masalah, selain itu juga harus didasari atas logika dan
pertimbangan, penetapan alternatif terbaik, serta harus mendekati tujuan yang telah
ditetapkan.
Seorang pengambil keputusan
haruslah memperhatikan hal-hal seperti; logika, realita, rasional, dan pragmatis.
Secara umum pengertian
teori pengembilan keputusan adalah, teknik pendekatan yang digunakan dalam proses
pengambilan keputusan atau proses memilih tindakan sebagai cara pemecahan
Fungsi
Dan Tujuan Pengambilan Keputusan
Fungsi Pengambilan Keputusan
: individual atau kelompok baik secara institusional
ataupun organisasional, sifatnya futuristik.
Tujuan Pengambilan Keputusan
:
Ø Tujuan yang bersifat tunggal (hanya satu masalah dan
tidak berkaitan dengan masalah lain)
Ø Tujuan yang bersifat ganda (masalah saling berkaitan,
dapat bersifat kontradiktif ataupun tidak kontradiktif)
UNSUR- UNSUR PENGAMBILAN KEPUTUSAN
z Tujuan
dan pengambilan keputusan
z Identifikasi alternatif-alternatif, keputusan untuk
pemecahan masalah
z Perhitungan mengenai faktor-faktor yang tidak dapat
diketahui,
z Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur
hasil
Dasar-dasar
Pengambilan Keputusan
George R. Terry, menjelaskan
dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang berlaku,
z Intuisi
z Pengalaman
z Fakta
z Wewenang
z Rasional
John D.Miller, menjelaskan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan,
z Pria dan Wanita,
z Peranan Pengambilan Keputusan,
z Keterbatasan kemampuan
Dapat dikatakan bahwa setiap keputusan bertolak dari beberapa kemungkinan atau alternatif untuk dipilih. Setiap alternatif membawa konsekuensi-konsekuensi. Ini berarti, menurut Simon, sejumlah alternatif itu berbeda satu sama lain mengingat perbedaan dari konsekuensi-konsekuensi yang akan ditimbulkannya. Pilihan yang dijatuhkan pada alternatif itu harus dapat memberikan kebahagiaan atau kepuasan karena merupakan salah satu aspek paling penting dalam keputusan.
Tingkat-Tingkat Keputusan
Brinckloe (1977) menawarkan bahwa ada empat tingkat keputusan yaitu (1) automatic decisions, (2) expected information decisions, (3) factor weighting decisions dan (4) dual uncertainty decisions.
(1) Keputusan otomatis (outomatic decisions), keputusan yang dibuat dengan sangat sederhana, meski sederhana informasi tetap diperlukan.
(2) Keputusan berdasar informasi yang diharapkan (Expected information decision), tingkat informasi mulai sedikit kompleks artinya informasi yang ada sudah memberi aba-aba untuk mengambil keputusan. Tetapi keputusan belum segera diambil karena informasi tersebut perlu dipelajari.
(3) Keputusan berdasar berbagai pertimbangan (factor weighting decisions), informasi-informasi yang telah dikumpulkan dianalisis, lalu dipertimbangkan dan diperhitungkan sebelum keputusan diambil.
(4) Keputusan berdasar ketidakpastian ganda (Dual uncertainty decisions), dalam setiap informasi yang ada masih diharapkan terdapat ketidakpastian artinya semakin luas ruang lingkup dan semakin jauh dampak dari suatu keputusan, semakin banyak informasi yang dibutuhkan semakin tinggi ketidakpastian itu.
Proses Pengambilan Keputusan
z Tahap
Penemuan Masalah
z Tahap Pemecahan Masalah (state of nature)
z Tahap Pengambilan Keputusan (payoff)
z menurut
Herbert A. Simon terdapat tiga fase;
z fase
Intelegensia;
z fase
Desain;
z fase
Pemilihan (selection)
z menurut
Richard I. Levin terdapat 6 (enam) tahap:
z Tahap
observasi;
z Tahap
analisis dan pengenalan Masalah;
z Pengembangan
Model;
z Memilih
data masukan yang sesuai;
z Perumusan
dan pengetesan;
z Pemecahan.
Pengambilan
Keputusan Untuk Kondisi Tidak Pasti
Kondisi Tidak Pasti, dapat diketahui atas keadaaan
sebagai berikut:
z Ada beberapa alternatif tindakan yang fisibel;
z Nilai
probabilitas masing-masing kejadian tidak diketahui:
z memiliki
nilai payoff sebagai hasil kombinasi untuk suatu tindakan dan kejadian tidak pasti.
z Beberapa
kriteria terpilih antara lain,
z Kriteria
Maximax;
z Kriteria
Maximin;
z Kriteria
Laplace;
z Kriteria
Regret
z Teorema
Bayes
z Kriteria
Realism
nice